3 Tanda Sudah Saatnya Penggantian Sensor Tekanan Oli

3 Tanda Sudah Saatnya Penggantian Sensor Tekanan Oli

26 Agustus 2021

Lampu peringatan tekanan oli mesin tidak boleh diabaikan. Ini biasanya merupakan tanda bahwa Anda memerlukan penggantian sensor tekanan oli.

Sensor tekanan oli merupakan komponen otomotif yang penting. Ia mendeteksi tekanan oli dan level oli Anda, lalu menyampaikan informasi ini ke modul kontrol elektronik (ECM) mobil Anda. Sensor tekanan oli menjadi buruk dan akhirnya gagal. Jika ini terjadi, lampu dasbor akan terus menyala. Hal ini juga dapat menyebabkan kebocoran oli. Jika Anda terus mengemudikan kendaraan, Anda akan menyebabkan kerusakan signifikan pada mesin Anda. Mari kita lihat lebih dekat tanda-tanda dan apa yang harus dilakukan terhadap sensor tekanan oli yang buruk.

1. lampu peringatan tekanan oli mesin tetap menyala

Ini berarti Anda mungkin memiliki sensor tekanan oli yang buruk. Ingatlah bahwa lampu oli mesin Anda menyala karena alasan lain. Misalnya, lampu mungkin menyala atau berkedip jika level oli Anda rendah. Periksa dengan tongkat celup dan tambahkan minyak secukupnya. Anda juga bisa mengganti oli jika Anda melihat oli di mobil Anda berwarna coklat dan kotor. Jika lampu tekanan oli menyala kembali setelah Anda melakukan ini, Anda harus memeriksa kembali tongkat celup. Jika oli di mesin Anda rendah, mungkin ada kebocoran.

2. perilaku ringan tekanan oli yang tidak menentu

Ini adalah tanda lain dari sensor tekanan oli yang buruk. Jika Anda melihat lampu ini berkedip-kedip atau tetap menyala selama beberapa menit, Anda mungkin memerlukan sensor tekanan oli baru.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan perilaku tidak menentu? Artinya lampu tekanan oli berkedip-kedip. Itu juga bisa tetap menyala selama beberapa menit sebelum mati secara otomatis.

Perhatikan lampu tekanan oli kendaraan Anda saat mengemudi. Jika Anda melihat perilaku tidak menentu, Anda mungkin ingin mengganti sensor tekanan oli. Ini adalah bagian yang murah dan relatif mudah untuk diganti.

3. Kebocoran Minyak

Sensor tekanan oli yang buruk dapat menyebabkan kendaraan Anda bocor. Hal ini terjadi karena sensor tekanan oli Anda terhubung ke unit pengirim oli. Jika hal ini memburuk, unit mulai mengeluarkan oli dari panci. Jika wadah oli kendaraan Anda bocor, sebaiknya segera perbaiki atau ganti.

Cara Mengganti Sensor Tekanan Oli

Ingatlah bahwa ini adalah petunjuk umum untuk membantu Anda mengganti sensor oli. Setiap kendaraan berbeda, jadi sebaiknya bacalah manual perbaikan sebelum melakukan pekerjaan perbaikan mobil ini. Oleh karena itu, berikut langkah dasar untuk mengganti sensor tekanan oli:

  1. Kenakan kacamata pengaman.
  2. Cabut kabel negatif baterai.
  3. Angkat kendaraan dengan aman menggunakan dongkrak.
  4. Masukkan jack stand untuk keamanan tambahan.
  5. Setel rem parkir kendaraan.
  6. Masukkan wheel chock dengan benar di belakang roda belakang.
  7. Lepaskan konektor listrik sensor tekanan oli.
  8. Gunakan ratchet dan soket yang sesuai untuk melonggarkan sensor.
  9. Lepaskan sensor tekanan oli.
  10. Lapisi benang sensor tekanan oli baru dengan sealant jika sealant belum dipasang sebelumnya.
  11. Pasang sensor tekanan oli baru.
  12. Kencangkan sesuai spesifikasi pabrikan menggunakan kunci momen.
  13. Sambungkan kembali konektor listrik sensor.
  14. Lepaskan dudukan dongkrak dengan aman.
  15. Turunkan kendaraan menggunakan dongkrak.
  16. Sambungkan kembali kabel baterai negatif.

Alat pengganti sensor tekanan oli

Anda memerlukan lebih dari beberapa untuk melakukan pekerjaan itu. JB Tools dapat membantu jika Anda tidak memiliki semua yang Anda perlukan. Telusuri inventaris kami untuk menemukan alat berikut:

  • Dongkrak lantai
  • Jack berdiri
  • Set ratchet dan soket
  • Torsi kunci pas
  • Roda terganjal

Belanja JB Tools dan dapatkan harga terbaik di  alat perbaikan mobil kamu perlu.